Layout dalam menggambar bentuk meliputi bidang gambar dan pengaturan tata letak atau komposisi gambar.
Komposisi simetris dalam menngambar bentuk adalah komposisi.yang mengacu pada keseimbangan yang sama antara kanan dan kiri atau atas dan bawah bidang gambar. Dalam bahasa Inggris disebut Symmetrical Balance.
Komposisi asematris dalam mengambar bentuk adalah komposisi yang menggunakan unsur-unsur tidak sama antara kanan dan kiri atau atas dan bawah bidang gambar, namun memiliki gaya berat yang sama. Dalam bahasa aslinya disebut Asymetrical Balance.
Pengertian Seni Lukis Realisme
Pengertian seni lukis realisme sering rancu dengan seni lukis naturalisme, ada yang mengatakan sama antara keduanya, namun ada pula yang membedakan antara keduanya. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang pengertian seni lukis realis dilengkapi dengan beberapa contoh, konsep, sejarah, perkembangan seni lukis realis Indonesia, sehingga kelihatan jelas benang merah perbedaan antara seni lukis realis dengan seni lukis naturalis. Artikel ini juga dilengkapi dengan beberapa contoh eksplorasi keteknikan dan langkah-langkah membuat seni lukis realis.
Seni lukis realis adalah salah satu isme di dalam seni lukis yang dalam pengungkapannya berusaha menggambarkan suatu objek seperti apa adanya, seni lukis realis pada prinsipnya menggambarkan suatu objek sesuai dengan realitas objektif. Dengan demikian, para seniman lukis realis tulen tidak akan pernah memanipulasi penerapan berbagai bahan, alat dan teknik untuk mengubah tampilan objek.
Dengan perkataan lain, seorang seniman yang mengikuti tradisi seni realis tidak akan pernah menambah-nambah bagus penampilan objek atau menghilangkan sama sekali kelemahan tampilan objek atau adegan yang sedang dilukis. Modul ini juga akan menjelaskan beberapa ragam Seni Lukis realis yang berkembang sampai saat ini, beserta contoh-contohnya antara lain:
- Seni lukis realis klasik
- Seni lukis realis sosialis
- Seni lukis realis fotografis
- Seni lukis super/hiper realis
Eksplorasi keteknikan dan langkah-langkah membuat karya seni lukis realis pada artikel ini menerapkan teknik basah transparan (Aquarel), bahan cat air di atas kertas gambar menggunakan alat kuas cat air. Dengan memberikan banyak contoh eksplorasi keteknikan dasar membuat seni lukis realis, diharapkan artikel ini dapat dijadikan panduan membuat karya seni lukis realis.
Kegiatan Belajar
Pada kegiatan belajar ini, Anda diharapkan dapat menggali sebanyak mungkin informasi tentang pengertian, sejarah awal dan perkembangan sketsa, serta tokoh-tokoh pelukis sketsa dari Indonesia
dan manca negara. Kegiatan belajar ini sifatnya mandiri, Anda mencari informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan seni sketsa.
Semua rangkaian kegiatan belajar ini dimaksudkan untuk melatih Anda memanfaatkan berbagai sumber informasi serta dapat memiliki sifat mandiri. Artikel sebagai fasilitator yang sifatnya memberikan pengarahan dalam mendukung kegiatan belajar teknik sketsa seni lukis realis.
1. Mengamati
a. Mengamati Karya Sketsa Seni Lukis Realis
- 1) Sketsa Karya Leonardo Da Vinci
 |
Gambar 1. Sketsa karya Leonardo Da Vinci studies of an old man and the action of water. |
- 2) Sketsa Karya Michelangelo
 |
Gambar 2. Sktech for Sybil with a Book, karya Michelangelo |
- 3) Sketsa Karya Raden Saleh
 |
Gambar 3. Sketsa karya Raden Saleh, Lukisan dengan judul Tertangkapnya Diponegoro |
- 4) Sketsa Karya Henk Ngantung
 |
Gambar 4. Sketsa Henk Ngantung, Membatik |
- 5) Sketsa karya S. Sudjojono
 |
Gambar 5. Sultan Agung di atas Kuda, 34 X 23 Cm. 1973. Tinta di atas kertas. |
b. Mengamati alat untuk membuat sketsa
 |
Gambar 6.Pena gambar (pena kodok) |
 |
Gambar 7. Kuas cat air |
 |
Gambar 8 : Lidi tusuk sate |
- 4) Bulu Burung/angsa/ayam
 |
Gambar 9. Bulu angsa sebagai alat sketsa |
 |
Gambar 10. Bambu yang diraut sebagai alat sketsa |
c. Mengamati alat atau bahan untuk membuat sketsa
 |
Gambar 11. Arang dapur |
a) Charcoal batangan
 |
Gambar 12. Charcoal |
b) Charcoal pensil
 |
Gambar 13. Charcoal pensil |
 |
Gambar 14. Pensil |
 |
Gambar 15. Tinta Indian Ink/Oi |
 |
Gambar 16. Jelaga |
Teknik Sketsa Seni Lukis Realis
Corat coret yang dilakukan oleh anak balita baik di atas tanah, di tembok atau di kertas, sebetulnya sudah merupakan kompetensi dasar yang mengarah pada seni sketsa, walaupun hasil coretannya masih belum jelas bentuknya, atau bahkan sama sekali tidak dapat dimengerti oleh orang dewasa.
Namun itu semua merupakan ungkapan batin anak atau mungkin anak ingin berkomunikasi dengan menggunakan media corat-coret, tidak jauh berbeda dengan seorang seniman dalam mengekspresikan ide dan perasaannya awal menggunakan media sketsa. Hampir semua seniman seni rupa akan selalu meluangkan waktunya untuk mencorat-coret mengungkapkan ide dan perasaannya dalam bentuk sketsa.
Sketsa diekspresikan dengan menggunakan bahan apa saja yang dapat untuk mengungkapkan ide dan perasaannya, walaupun mungkin hanya menggunakan bahan yang sangat sederhana, seperti arang, pensil atau tinta di atas kertas. Hal ini dilakukan dalam upaya menjelajahi area idea atau gagasannya yang diekepresikan dalam bentuk visual.
Seniman seni rupa akan selalu memilih solusi proses berfikir secara visual. Salah satu pilihan yang paling cepat, spontan dan langsung adalah sketsa. Dalam membuat sketsa, seorang seniman seni rupa tak ubahnya seperti seorang penulis yang memakai kertas dan pena untuk menulis menyatakan pikirannya, atau dapat dianalogikan sebagai seorang wartawan yang membuat catatan-catatan sementara menggunakan tulisan cepat/ stenografi, sebelum dituangkan dalam bentuk reportase yang lengkap.
Berikut akan dijelaskan secara rinci mengenai seni sketsa meliputi:
1. Pengertian Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara global untuk melukiskan bagian-bagian pokok yang ingin di ungkapkan oleh pembuatnya. Sketsa biasanya dibentuk dengan menggunakan unsur garis, walaupun kadangkala ditemukan beberapa sketsa yang menggunakan unsur garis, blok, dan warna.
Menggambar/membuat sketsa pada dasarnya adalah menarik garis dengan spontan menggunakan tangan bebas atau istilah asingnya free hand, tanpa menggunakan alat bantu mistar , jangka atau alat bantu lain. Dengan demikian kualitas garis harus diperhatikan sesuai dengan karakter dan jenis objek yang akan ditampilkan.
2. Jenis Sketsa
Kusnadi, seorang kritikus seni rupa, mengatakan bahwa sketsa dalam seni rupa dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
- Sketsa sebagai seni murni atau sketsa yang berdiri sendiri, dan sekaligus sebagai media ekspresi.
- Sketsa ‘Voor Studie’, sebagai media untuk studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya yang akan dibuat berdasarkan sketsa.
Dari pendapat Kusnadi tersebut dapat diartikan bahwa kedua jenis sketsa tersebut memiliki perbedaan yang mendasar. Letak perbedaannya adalah pada fungsi. Jenis sketsa yang pertama berfungsi sebagai media ekspresi, sedangkan jenis sketsa yang kedua sebagai media studi. Jadi bila dibandingkan dengan sketsa jenis ‘voor studie’, maka sketsa murni lebih ekspresif, karena sketsa murni dapat dijadikan media untuk berekspresi, yang tidak terlalu terikat dengan masalah bentuk, proporsi, anatomi dan sebagainya serta tidak pernah dilanjutkan menjadi sebuah karya seni rupa lainnya, tetapi berhenti/selesai sebagai karya sketsa murni atau berdiri sendiri.
Dengan demikian dari kedua jenis sketsa tersebut terdapat 2 sisi kegunaan yaitu:
a. Fungsi Sketsa
Semua bidang dalam seni rupa, baik seni murni (fine art) lukis, patung dan seni grafis, atau seni terapan (applied art) kriya/kerajinan, desain grafis, desain interior-eksterior, arsitek bahkan sampai perancangan busana dan teknologi modern tidak dapat lepas dari suatu kegiatan perancangan visual, dan sketsa merupakan pilihan yang paling tepat. Sketsa di sini merupakan rancangan pendahuluan yang kasar dari sebuah karya lukis, kriya, arsitek, busana, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa fungsi sketsa.
1) Seni Murni
- 1) Sketsa sebagai media studi.
 |
Gambar 17. Sketsa karya Raden Saleh |
- 2) Sketsa sebagai media ekspresi untuk mengungkapkan ide dan perasaan.
 |
Gambar 18. Sketsa karya H. Widayat |
- 3) Sketsa Seni Patung. Sketsa pada seni patung banyak diterapkan dalam sebuah perancangan pembuatan patung (lihat gambar 32 dan gambar 44)
2) Seni terapan
Sketsa sebagai media perancangan awal sebelum diwujudkan dalam bentuk gambar kerja secara lengkap. Gambar sketsa dijadikan sebagai sarana eksplorasi dan sekaligus sebagai komunikasi awal untuk perancang (yang menggambar) atau orang lain, baik itu pemesan maupun orang yang akan dipercaya sebagai pelaksana untuk merealisasikan produknya. Dengan demikian pengerjaan produk akan dapat lebih mudah difahami pelaksana, dengan mencermati sketsa yang dilengkapi dengan gambar kerja disertai notasinya.
3) Busana
Sketsa juga dimanfaatkan oleh para perancang busana. Mereka melakukan eksplorasi sketsa beberapa kali untuk mendapatkan sebuah rancangan yang dapat memuaskan selera pemakainya. Dalam bidang perencanaan adi busana atau fashion sketsa biasanya didominasi unsur garis. Garis
berperan untuk membentuk desain busana secara global, potongan, serta draperi kain. Setelah ada sketsa yang terpilih selanjutnya dibuat pola-pola busana.
 |
Gambar 19. Sketsa desain busana |
4) Arsitek
Perancangan awal sebuah bangunan memanfaatkan sketsa sebagai media eksplorasi. Contoh :
Sketsa rancangan bangunan pintu gerbang makam Julius II, karya Michelangelo.
 |
Gambar 20 Sketsa rancangan bangunan pintu gerbang makam Julius II, karya Michelangelo |
5) Teknologi
Pemanfaatan media sketsa untuk perancangan sebuah produk. Contoh : Sketsa perancangan sebuah senjata panah karya Leonardo Davinci, Tahun 1500.
 |
Gambar 21. Sketsa perancangan sebuah senjata panah karya Leonardo Davinci, Tahun 1500 |
6) Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan juga banyak memanfaatkan media sketsa untuk penelitian ilmiah. Contoh : Sketsa Leonardo Da Vinci dalam mengeksplorasi pergerakan lengan tangan.
 |
Gambar 22. Sketsa Leonardo Da Vinci dalam mengeksplorasi pergerakan lengan tangan. |
7) Pendidikan
Seorang pengajar apabila tidak dapat menunjukkan benda-benda sebenarnya sebagai model pembelajaran, dapat menunjukkan gambar atau foto dari benda-benda tersebut. Namun cara seperti ini memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak. Oleh karena itu, menggunakan media sketsa, merupakan alternatif yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran, karena dapat dibuat oleh pengajar sendiri secara langsung dan cepat. Pengajar ketika membuat sketsa sekaligus dapat langsung menjelaskan materi ajar yang divisualkan dalam bentuk sketsa.
b. Manfaat Mempelajari Sketsa
1) Sebagai media latihan untuk menggores dengan lancar, bebas dan spontan sesuai dengan bentuk objek yang dipilih.
2) Sebagai media untuk studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya dalam mempelajari objek yang diinginkan.
3) Sebagai media eksplorasi untuk mendapatkan ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam karya seni rupa, seperti lukis, patung, disain dan sebagainya (sketsa sebagai rancangan karya yang akan dibuat).
4) Sebagai media ekspresi dalam bentuk seni sketsa murni.
3. Sejarah Awal dan Perkembangan Sketsa
Sketsa dalam seni rupa tidak dapat lepas dan sering dikaitkan dengan seniman Maestro Leonardo Da Vinci dan Michelangelo Buonarroti. Kedua seniman besar ini telah membiasakan diri dalam berkarya seni rupa selalu mengawali dengan membuat sketsa. Bagi keduanya sketsa merupakan media eksplorasi yang paling efisien dan efektif. Dengan menggunakan media sketsa keduanya telah berhasil mewujudkan karya-karya seni rupa yang sangat mengagumkan.
Michelangelo adalah seorang seniman yang bekerja pada proyek-proyek di berbagai disiplin ilmu. Salah satu kesamaan yang berhubungan pada setiap karyanya di berbagai bidang disiplin ilmu adalah bahwa semua dimulai dengan sketsa dan gambar (drawing). Pembuatan sketsa awal dan drawing selalu dilakukan ketika Michelangelo merancang sebuah makam, awal fresco atau patung
kolosal.
Sketsa bagi Michelangelo merupakan tahap awal yang harus dilalui agar dapat menghasilkan karya seni rupa yang baik. Sebelum memulai proyek seni rupa, Michelangelo sebagai seniman Renaissance, seringkali membuat sketsa dari tokoh tunggal yang akan dibuat dengan melihat seorang model, secara langsung untuk mendapatkan detail anatomi dari berbagai pose.
Dengan cara demikian, seorang model dapat menunjukkan kepada seniman bagaimana tubuh bergerak, otot didefinisikan, dan semua bagian tubuh yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, baik dalam pose otot berkerut, merenggang, tegang, santai dan sebagainya.
 |
Gambar 23. Sketsa karya Michelangelo, studi torso untuk Penciptaan Adam |
Sketsa Michelangelo untuk Penciptaan Adam adalah studi tentang torso, sosok badan seorang Adam. Gambar menunjukkan sosok tanpa kepala , dan tidak ada detil dari satu lengan atau kaki. Karena studi torso, maka satu-satunya bagian dari sosok dengan detail yang nyata adalah batang tubuh, yang merupakan projek akhir Michelangelo.
Tidak berbeda dengan Mechelangelo, Leonardo Da Vinci juga mengawali project work seni rupanya dengan sketsa, seperti pada rancangan sketsa untuk salah satu lukisan dengan judul The Last Supper.
 |
Gambar 24. Sketsa The Last Supper, karya Leonardo Da Vinci |
Pada sketsa tersebut Leonardo membuat sebagian besar figur-figur manusia dengan detil yang jelas, bahkan draperi kain yang dikenakan digambar dengan nyaris sempurna. Hal ini dilakukan agar dapat mencapai plastisitas bentuk, proporsi, anatomi dan draperi, sebagai acuan salah satu karya seni lukis masterpiace yang dibuatnya.
Perkembangan Seni Sketsa
Perkembangan seni sketsa dari tahun ke tahun menunjukkan grafik peningkatan, dilihat dari makin seringnya seni sketsa muncul dalam berbagai bentuk pameran. Hal ini menunjukkan bahwa sketsa telah dapat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat pecinta seni, walaupun belum dapat disejajarkan keberadaannya dengan seni lukis.
Pada saat sekarang sering dipamerkan karya-karya sketsa dari beberapa pelukis zaman Renaissance yang dapat menarik perhatian publik pecinta seni, misalnya pameran sepuluh karya sketsa dan gambar terbaik Leonardo da Vinci di Royal Collection tour ke lima di Inggris pada tahun 2012. Karya-karya tersebut dipilih untuk mencerminkan penggunaan berbagai media yang berbeda dan berbagai aktivitasnya yang luar biasa mulai dari lukisan, patung, teknik, botani, pembuatan peta, hidrolika dan anatomi.
Pameran meliputi desain untuk kereta, studi kepala Leda, gambar daun oak, selembar dua sisi sketsa anatomi, desain untuk skema menguras rawa, pemandangan sungai dari jendela, sebuah studi kostum seorang pria di atas kuda, gambar adegan apokaliptik, dan sebuah studi kasar seorang pria tua di profil, salah satu gambar terakhir yang dibuat oleh Leonardo.
Pada tahun 2013 dua puluh lima sketsa dan gambar karya Michelangelo dipamerkan di dua kota di AS. Pameran di Muscarelle Museum of Art di College of William & Mary di Williamsburg tanggal 14 April 2013, kemudian pindah ke Museum of Fine Arts di Boston, dari tanggal 21 April sampai 30 Juni 2013.
Disamping pameran sketsa, lelang seni sketsa karya-karya pelukis besar seperti Michelangelo dan Leonardo Da Vinci yang diselenggarakan oleh balai lelang dapat menghasilkan jutaan dolar. Hal ini merupakan salah satu pemicu para seniman sketsa pada saat ini untuk berkarya melalui media sketsa.
Pada tahun 2010, Ipe Ma’ruf seorang seniman senior yang sering dijuluki Raja Sketsa Indonesia, mempelopori gerakan sketsa bersama di Kebun binatang Ragunan. Dalam kegiatan sketsa tersebut Ipe Ma’ruf menunjukkan kepiawaiannya menggoreskan berbagai media dan alat untuk mengungkapkan ekspresinya melalui media sketsa, antara lain menggunakan pena dengan bahan tinta di atas kertas, menggunakan bantuan media paku, karbon di atas karton, serta menggunakan media pentul korek api.
Semua itu dilakukan Ipe Ma’ruf untuk memenuhi kebutuhan dalam berolah sketsa. Kegiatan membuat sketsa bersama dan dilanjutkan dengan pameran bersama banyak dilakukan oleh komunitas seniman sketsa atau sketser, antara lain kegiatan yang dikelola oleh “MAHDOD” singkatan dari dua nama praktisi lukis Mahyar dan Godod, sering mengajak seniman-seniman muda untuk berkarya dan pameran bersama.
Hal yang sama juga dilakukan oleh komunitas yang menamakan dirinya “IS” singkatan dari Indonesia’s Sketchers. Komunitas ini sampai dengan bulan September 2012 tercatat telah memiliki lebih dari 5.000 anggota tergabung dalam kelompok ini. Walaupun sebagian besar anggota IS merupakan anggota pasif, namun di antara mereka masih tetap rajin berkarya dan mengirimkan karya-karya sketsanya untuk diunggah dalam wall Face Book IS.
Pada tahun 2012 di Yogyakarta, tepatnya di Bentara Budaya Yogyakarta diselenggarakan pameran sketsa karya para pelukis maestro Indonesia, diantara mereka, adalah: Lee Man Fong, Rusli, Sudjana Kerton, Hendra Gunawan, Oeman Effendi, X Ling, Trubus Soedarsono, Affandi, S. Soedjojono, Abdullah Soerjosoebroto.
4. Tokoh Sketsa
Yang dimaksud dengan tokoh sketsa di sini meliputi tokoh perintis dalam membuat karya sketsa, seniman yang aktif membuat dan memamerkan karya sketsa, mulai dari jaman Renaissance sampai dengan sekarang, baik dari mancanegara maupun dari Indonesia.
a. Dari mancanegara
❤ 1) Michelangelo
Michaelangelo Buonarroti atau nama lengkapnya Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail, adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance, lahir 6 Maret 1475 , dan meninggal 18 Februari 1564 pada umur 88 tahun, Ia terkenal karena sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Beberapa karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Kapel Sistina.
 |
Gambar 25. Wajah Michelangelo |
 |
Gambar 26. Sketsa untuk desain makam Julius II, karya Michelangelo |
Gambar di atas merupakan sketsa rancangan Michelanggelo untuk makam Kaisar Julius II. sketsa
tersebut merupakan sketsa alternatife ke dua dari beberapa kali melakukan eksplorasi sketsa desain makam.
❤ 2) Leonardo Da Vinci
Leonardo Da Vinci adalah seorang seniman yang memiliki talenta luar biasa. Dia memiliki beberapa keahlian antara lain: arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Nama ayahnya adalah Piero Fruosino di Antonio da Vinci, sedangkan nama ibunya adalah Caterina da Vinci. Leonardo memiliki postur tubuh yang ideal dengan tinggi: 1,94 m.
Ia dikenal dunia sebagai seorang maestro seni lukis, dan digambarkan sebagai arketipe “manusia renaisans” dan sebagai genius universal. Leonardo Da Vinci dilahirkan pada tanggal 15 April 1452, di Vinci, Italia, dan meninggal pada tanggal : 2 Mei 1519, di Amboise, Perancis. Dia hidup pada periode Renaisans Tertinggi. Beberapa karya seninya yang sangat terkenal adalah Vitruvian Man,The Last Supper, Mona Lisa.
 |
Gambar 27. Foto wajah Leonardo Da Vinci |
Satu di antara beberapa karya sketsanya dilakukan dengan teliti, cermat dan detil yaitu tentang gradasi dan bayangan bola.
 |
Gambar 28. Sketsa eksperimen ilmiah, karya Leonardo Da Vinci |
Gambar di atas menunjukkan bahwa Leonardo Da Vinci adalah seorang pemikir atau ilmuwan sejati. Dia mencoba bereksperimen secara eksakta untuk menentukan gradasi dari gelap ke terang pada sebuah bola dan menentukan jatuhnya bayangan. Dengan menggunakan garis-garis bantu secara terukur Leonardo dapat menentukan gradasi gelap terang.
❤ 3) Delacroix
Delacroix memiliki nama lengkap Ferdinand Victor Eugène, adalah seorang pelukis dengan aliran Romantisisme berasal dari Perancis. Delacroix dilahirkan pada tanggal 26 April 1798 dan meninggal pada tanggal 13 Agustus 1863, Dia adalah seorang seniman besar yang memulai awal karirnya sebagai pemimpin sekolah Romantic Perancis.
Karena kepiawaiannya dalam berolah seni, Delacroix dipercaya membuat ilustrasi dari berbagai karya William Shakespeare, penulis Skotlandia Walter Scott dan penulis Jerman Johann Wolfgang von Goethe.
 |
Gambar 29. Foto Delacroix |
 |
Gambar 30. Sketch for Attila, tinta di atas kertas, kaya Delacroik |
Sketsa karya Delacroik dengan judul Sketch for Attila yang dibuat dengan tinta di atas kertas menunjukkan kekuatan garis yang dibuat secara spontan, namun dapat menunjukan ketepatan proporsi, bentuk dan anatomi objek. Hal ini menunjukkan bahwa Delacroik adalah seorang seniman yang sangat mahir membuat sketsa.
❤ 4) Auguste Rodin
Aguste Rodin memiliki nama lengkap François-Auguste-René Rodin adalah pematung Perancis dan termasuk salah satu pematung utama dalam masa modern.
 |
Gambar 31. Foto wajah Auguste Rodin |
Rodin lahir pada tanggal 12 November 1840 dan meninggal pada tanggal 17 November 1917 dal usia 77 tahun, Di lingkungan seni patung dia dikenal dengan Auguste Rodin Oh-GOOST Roh-DAN berasal dari bahasa Perancis bahasa Perancis yang artinya adalah pematung Perancis dan termasuk salah satu pematung utama dalam masa modern.
Salah satu yang mengagumkan dari pematung ini adalah, walaupun dia dididik secara tradisional dan tidak pernah masuk di perguruan seni secara formal, namun Rodin dapat dianggap sebagai salah satu pematung modern terbesar. Patung-patung karyanya yang sangat terkenal dan abadi adalah Le Penseur (Pemikir), dan Le Baiser (Ciuman).
Berikut adalah salah satu karya sketsa Roding yang cukup terkenal, yaitu sketsa studi bentuk dalam merencanakan sebuah karya patung Masterpiace yang sangat terkenal, dengan judul Le Penseur yang artinya dalam bahasa Inggris adalah the Thinker, dan dalam bahasa Indonesia berarti Pemikir.
 |
Gambar 32. Sketsa karya Auguste Rodin |
❤ 5) Rembrandt
Rembrandt memiliki nama lengkap Rembrandt Harmenszoon van Rijn adalah pelukis Belanda yang
merupakan salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Lahir: 15 Juli 1606, Leiden, BelAnda. Meninggal pada tanggal 4 Oktober 1669, di Amsterdam, BelAnda. Nama istrinya Saskia van Uylenburgh (m. 1634–1642). Nama orang tuanya adalah Neeltgen Willemsdochter van Zuytbrouck, Harmen Gerritszoon van Rijn m Universitas Leiden. Salah satu karya seninya yang terkenal adalah De Nachtwacht.
 |
Gambar 33. Foto wajah Rembrandt Van Rijn |
 |
Gambar 34. Sketsa karya Rembrandt Van Rijn |
❤ 6) Vincent van Gogh
Vincent van Gogh memiliki nama lengkap Vincent Willem van Gogh adalah yang berasal dari Negara Belanda Dia adalah seorang pelukis pasca-impresionis.
 |
Gambar 35. Foto Diri Vincent Van Gogh |
Van Gogh dilahirkan pada tanggal 30 Maret 1853 dan meninggal pada tanggal 29 Juli 1890. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Vincent Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Salah satu karya sketsanya yang terkenal h bejudul Bedroom in Arles, sketsa ini dibuat oleh Van Gogh dalam beberapa versi dan berikut adalah versi pertama yang dibuat pada tahun 1888.
 |
Gambar 36. Bedroom in Arles, sketsa karya Vincent Van Gogh |
❤ 7) Pablo Picasso
Pablo Picasso memiliki nama lengkap Pablo Ruiz Picasso, adalah seorang maestro seni lukis yang sangat terkenal dari Negara Spanyol. Picassco mengenyam pendidikan di Real Academia de Bellas Artes de San Fernando, aliran lukisannya adalah Kubisme. Dia dijuluki sebagai pelukis revolusioner pada abad ke 20. Pablo Picasso juga seorang jenius seni yang mahir membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung.
Dia dilahirkan di kota Malaga, Spanyol, pada tanggal 25 Oktober 1881, dan meninggal pada tanggal 8 April 1873, di Mougins, Perancis. Banyak karya seni yang telah dihasilkannya, dua di antara yang sangat terkenal adalah Guernica dan Les Demoiselles d’Avignon.
 |
Gambar Foto wajah Pablo Picasso |
 |
Gambar 38. Sketsa karya Picasso, studi bentuk untuk Les Demoiselles |
b. Dari Indonesia
❤ 1) Raden Saleh
Raden Saleh memiliki nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman lahir pada tahun 1807, dan meninggal pada tanggal 23 April 1880 di Bogor. Raden Saleh adalah pelukis Indonesia pertama yang mendapat kesempatan belajar melukis di Eropa. Di Belanda ia belajar gaya melukis dari para Maestro di negeri itu. Kemudia ia juga belajar ke Jerman, Perancis, Austria, dan Italia, sebelum akhirnya kembali ke Jawa pada pertengahan abad ke 19.
Gaya lukisannya merupakan Romantisme Eropa dengan unsur-unsur etnik yang menunjukkan latar belakang Jawa sang pelukis. Bakat melukis Raden Saleh sudah tampak sejak dia masih kecil. Waktu itu dia tinggal di daerah Terbaya, Jawa Tengah dekat Semarang. Pada usia 10 tahun, Raden Saleh kecil diserahkan pamannya, Bupati Semarang, pada seorang atasan Belanda di Batavia.
Bakat melukisnya semakin berkembang setelah memasuki bangku sekolah di Sekolah Rakyat (Volks-
School). Seorang pelukis kebangsaan Belanda dan seorang mantan mahaguru Akademi Seni rupa di Doornik, Belanda, yang bernama Payen tertarik pada kemampuan melukis Raden Saleh dan menawarkan untuk memberikan bimbingan melukis pada Raden Saleh. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Raden Saleh.
Lukisan pemandangan dan wajah serta figur manusia pribumi yang dibuat Raden Saleh telah memikat pelukis Belanda ini, kemudian Payen mengusulkan kepada pemerintah Kolonial Belanda saat itu agar Raden Saleh bisa belajar ke Belanda. Gubernur Jenderal Van Der Capellen yang memerintah waktu itu menyambut dengan baik usulan tersebut, setelah ia melihat beberapa karya lukisan Raden Saleh yang memang luar biasa.
 |
Gambar 39. Raden Saleh |
Pada tahun 1829, Raden Saleh berangkat ke Belanda untuk belajar melukis. Dari waktu ke waktu Raden Saleh menunjukkan perkembangan melukis, dalam hal ketekunan, kecakapan serta semangat untuk dapat menjadi seorang pelukis besar.
Beberapa karya lukisan karya Raden Saleh diantaranya adalah lukisan dengan judul : Seorang tua dan Bola Dunia dibuat pada tahun 1835, Berburu Banteng diselesaikan pada tahun1851, Bupati Majalengka pada tahun 1852, Penangkapan Pangeran Diponegoro dibuat pada tahun 1857, Harimau Minum diselesaikan pada tahun 1863 dan Perkelahian dengan Singa yang dibuat pada tahun 1870.
Salah satu lukisan Masterpiece Raden Saleh berjudul Berburu Banteng dianggap sebagai salah satu lukisan legendaris hasil karya Raden Saleh Syarif Bustaman.
 |
Gambar 40. Sketsa karya Raden Saleh |
Sketsa di atas adalah salah satu karya Raden Saleh, seorang pelukis pribumi, yang merupakan ikon Indonesia yang disebut-sebut sebagai perintis aliran seni lukis modern (modern art) di tanah air.
❤ 2) Ipe Ma’ruf
Nama lengkap Ipe Ma’aroef adalah Ismet Pasha Ma’aroef lahir di Banda Olo, Padang, Sumatera Barat pada tanggal 11 November 1938. Ipe Ma’aroef adalah seorang perupa Indonesia yang berprofesi sebagai pelukis. Pada awal kariernya, Ipe lebih banyak membuat karya-karya sketsa dengan memakai alat-alat gambar sederhana yang terdiri dari pena dan tinta, dan kegiatan membuat karya sketsa terus ditekuni di samping membuat lukisan dan ilustrasi untuk beberapa majalah.
Karena kepiawaiannya dan konsistensinya dalam berolah sketsa maka dia dijuluki sebagai raja sketsa. Ia dianggap pelukis angkatan 60-an, karena keseriusannya dalam melukis baru dimulai pada tahun 1960. Ipe menamatkan sekolah menengah pertama pada tahun 1956. Ia kemudian belajar melukis secara otodidak, dan selanjutnya bergabung dengan Seniman Indonesia Muda yang memberikan kursus melukis di bawah pimpinan Sudjojono.
Atas anjuran Affandi, ia belajar di ASRI Yogyakarta. Karena kesulitan biaya untuk belajar, Ipe berpetualang ke Bali dan mencoba hidup mandiri sambil memperdalam seni lukis dengan banyak berpraktek. Sambil bekerja sebagai disainer keramik, Ipe juga sempat kuliah di Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.
 |
Gambar 41. Foto Ipe Ma’ruf |
 |
Gambar 42. Sketsa Ipe Ma’ruf |
Ipe telah mengadakan berbagai pameran lukisan, diantaranya bersama karya-karya Soemartono di Balai Budaya Jakarta padatanggal 28 Mei sampai 2 Juni 1980, pameran tunggal di Taman Ismail Marzuki Jakarta (2006), serta pameran bersama di TIM Jakarta dan di Surabaya.
Ia juga pernah berkarier sebagai ilustrator freelance di beberapa majalah, seperti Kawanku, Femina, Gadis, serta Pustaka Jaya. Kemudian ia menjadi ilustrator majalah Si Kuncung pada tahun 1961, sebelum pindah ke biro iklan Intervista sebagai disainer. Ia pindah ke Taman Ismail Marzuki dan berkarya sebagai pembuat poster.
Ipe dikenal sebagai pembuat sketsa yang cekatan karena kemahirannya dalam menangkap bentuk dan suasana yang didapatkan karena kebiasaannya membuat sketsa di mana saja ia berada: di pasar, di jalan, di atas kereta dan di berbagai kesempatan lainnya yang ia dapatkan. Karya-karya Ipe sekarang dianggap sangat berharga sebagai bahan dokumentasi sejarah.
❤ 3) Henk Ngantung
Henk Ngantung memiliki nama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada tanggal 1 Maret 1921 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 12 Desember 1991 dengan usia 70 tahun. Henk Ngatung pernah menjadi Gubernur Jakarta untuk periode 1964-1965.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Henk dikenal sebagai pelukis tanpa pendidikan formal.
Pengangkatan Henk Ngantung sebagai Gubernur oleh Presiden Soekarno banyak menuai protes. Soekarno ingin agar Henk menjadikan Jakarta sebagai kota budaya, karena Henk Ngantung dinilai memiliki bakat seni dan tepat menduduki jabatan tersebut.
Karya-karya sketsa Henk Ngantung banyak yang memiliki nilai sejarah, salah satu diantaranya adalah sketsa untuk Tugu Selamat Datang yang menggambarkan sepasang pria dan wanita di bundaran Hotel Indonesian yang sedang melambaikan tangan. Walau pun ide awal pembuatan patung berasal dari Presiden Soekarno, namun sketsa dan desain awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung dan pelaksanaannya dikerjakan oleh pematung Edi Sunarso dari Yogyakarta.
 |
Gambar 43. Foto diri Henk Nantung |
Tema sketsa-sketsa karya Henk Ngantung sangat bervariasi, antara lain tema perjuangan, wanita membatik, petani dan sebagai. Dia juga membuat sketsa lambang DKI Jakarta dan lambang Kostrad. Ironisnya, hal tersebut belum diakui oleh pemerintah. Lukisan hasil karya Henk antara lain Ibu dan Anak, yang merupakan hasil karya terakhirnya.
 |
Gambar 44. Sketsa karya Henk Ngantung untuk Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia |
 |
Gambar 45. Sketsa detail Tugu Selamat Datang |
 |
Gambar 46. Tugu Selamat Datang Bundaran HI |
❤ 4) S. Sudjojono
S. Sudjojono memiliki nama lengkap Sindudarsono Sudjojono, lahir pada tahun 1913 dan meninggal pada tahun 1986. Sudjojono adalah seorang pelukis yang hidup pada jaman “Pergerakan Melawan Penjajahan Belanda”. Selain sebagai pelukis, ia juga berprofesi sebagai kritikus seni lukis yang sangat disegani.
S. Sudjojono aktif menyuarakan semangat seni lukis Indonesia Baru melalui tulisan-tulisannya yang dimuat di majalah dan surat kabar. Seni lukis sebagai salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa seharusnya mengungkapkan corak yang cocok dengan watak bangsa. Meskipun demikian, lukisan-lukisan Indonesia pada saat itu belum juga mempunyai corak Indonesia. Hal itu karena kultur yang ada masih hilir-mudik.
Di satu pihak masih bersifat kejawaan, kekunoan, dan di lain pihak bersifat jawa dan bahkan kebarat-baratan. Lewat tulisannya, Sudjojono menganjurkan kepada para pelukis untuk mempelajari kehidupan rakyat jelata di kampung-kampung dan di desa-desa. Sebagai seorang kritikus seni. Sudjojono memiliki wawasan, sudut dan cara pandang yang jarang dimiliki oleh seniman pada waktu itu, kritikan-kritikannya tajam dan mendalam.
S. Soedjojono di kalangan seniman sering dipanggil dengan nama Pak Djon. S. Soedjojono memiliki pengikut dan murid cukup banyak, sehingga para seniman memberi gelar kehormatan sebagai Bapak Seni Lukis Indonesia Baru, karena pengabdian beliau di bidang seni, terutama seni lukis. S. Sudjojono adalah tokoh sentral pendiri Persagi (Persatuan Ahli Gambar). Yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 1938.
 |
Gambar 47. Foto S. Sudjojono, S.Sudjojono salah satu tokoh seni lukis realis Indonesia |
 |
Gambar 48. Sketsa dengan judul The First Assembly of The DPR karya S.Sudjojono |
Pada saat mulai berkembangnya seni lukis realis di era Persagi, ada dua tokoh yang paling menonjol, yaitu Sindudarsono Sudjojono dan Affandi Koesoema. Lukisan karya pelukis S. Soedjojono yang menonjol dan memiliki nilai sejarah serta monumental antara lain berjudul: Di Depan Kelambu Terbuka, Cap Go Meh, Pengungsi dan Seko.
❤ 5) Affandi
Nama lengkap Affandi adalah Affandi Koesoema, dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula Ciledug, Cirebon. Mengenyam pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, pendidikan yang jarang diperoleh oleh pribumi saat itu.
Affandi dikenal sebagai seorang Maestro Seni Lukis Indonesia dan merupakan salah satu pelukis Indonesia yang dikenal di dunia internasional, dengan gaya ekspresionisnya yang sangat khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di luar negeri, antara lain di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Sebagai seorang pelukis yang sangat produktif karya-karyanya telah banyak dikoleksi oleh kolektor, galeri, museum dari dalam mau pun luar negeri.
Di tahun 1933 pada umur 26 tahun Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu Kartika Affandi. Liku-liku kehidupan Affandi diwarnai dengan beberapa kali ganti profesi, pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.
Pada jaman penjajahan, sekitar tahun 30-an, Affandi menggabungkan diri dengan kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Affandi dengan kelompok Lima memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Sebuah kelompok yang memiliki pandangan sedikit berbeda dengan kelompok Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938. Kelompok Lima Bandung merupakan kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
Pameran tunggal pertama Affandi dilaksanakan di Gedung Poetera Djakarta pada tahun 1943, yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia.
 |
Gambar 49. Foto Affandi |
Affandi memiliki hubungan yang erat dengan tokoh-tokoh politik nasional saat itu, termasuk diantaranya Empat Serangkai-yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur.
Affandi dan S.Sudjojono aktif dalam kegiatan kebudayaan, antara lain memimpin Seksi Kebudayaan Poetera singkatan dari Poesat Tenaga Rakyat. Affandi bertindak sebagai tenaga pelaksana dan S. Soedjojono sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan Bung Karno.
Pada saat republik Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945, Affandi dan teman-teman pelukis ambil bagian memperjuangkan melalui bakat seninya, dengan membuat poster-poster revolusioner. Gerbong-gerbong kereta api dan tembok-tembok diberi tulisan antara lain “Merdeka atau mati!”. Kata-kata itu diambil dari penutup pidato Bung Karno, pada lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945.
Momentum itu menjadi salah satu yang memiliki nilai sejarah dalam kehidupan Affandi sebagai pelukis poster. Poster itu menggambarkan seseorang yang dirantai tapi rantainya sudah putus. Yang menjadi model adalah sesama pelukis, yaitu pelukis Dullah. Adapun kata-kata atau slogan patriotis yang dituliskan di poster itu berbunyi “Bung, ayo bung” usulan dari penyair Chairil Anwar. Dapat dikatakan karya poster tersebut merupakan kolaborasi antara seni rupa dan sastra. Sekelompok pelukis siang-malam memperbanyaknya dengan gaya sketmatis tidak detail dan dikirim ke daerah-daerah.
Talenta melukis yang luar biasa pada diri Affandi pernah memberikan pengalaman menarik dalam kehidupannya,. yaitu ketika dia mendapat beasiswa didik untuk melanjutkan kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang cukup ternama di India, didirikan oleh Rabindranath Tagore. Ketika Affandi diketahui memiliki skill dan pengetahuan melukis yang handal, maka dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya beasiswa yang telah diterima digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.
 |
Gambar 50. Sketsa foto diri Affandi |
Setelah pameran keliling di India dan Eropa, Affandi pulang ke tanah air sekitar tahun lima puluhan. Oleh Parta Komunis Indonesia Affandi dipandang sangat potensial dan dicalonkan untuk mewakili orang-orang tak berpartai dalam pemilihan Konstituante.
❤ 6) Hendra Gunawan
Hendra Gunawan selain berprofesi sebagai seorang pelukis juga berprofesi sebagai pematung. Dia dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1918 di Bandung, dan meninggal pada tanggal 17 Juli 1983. di Bali. Hendra belajar melukis pada Wahdi, seorang pelukis pemAndangan. Dari pelukis Wahdi inilah ia banyak mendapatkan keterampilan dan pengetahuan tentang melukis. Kegiatan Hendra tidak sekedar melukis, tetapi pada waktu-waktu senggang ia melibatkan diri pada kelompok sandiwara Sunda sebagai pelukis dekor. Dari pengalaman itulah, ia mengasah kemampuan melukis.
 |
Gambar 51. Foto Hendra |
Karir melukis Hendar Gunawan semakin menanjak setelah berkenalan dengan Affandi. Pertemuan ini merupakan fase dan sumber inspirasi jalan hidupnya untuk menjadi seorang pelukis. Semangat melukis dan berkeseniannya luar biasa. Spiritnya lebih terlihat ketika ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda pada tahun 1940-an bersama pelukis Bandung dan pernah beberapa kali mengadakan pameran bersama.
Pada jaman Revolusi Hendra ikut berjuang, yang kemudian dari pengalamannya di front perjuangan banyak memberikan pengalaman estetis yang sangat berpengaruh pada jiwa seninya. Medan perjuangan dapat memberinya inspirasi untuk tema-tema lukisannya, yang kemudian lahir karya-karya lukisan Hendra yang revolusioner. Lukisan “Pengantin Revolusi”, disebut-sebut sebagai karya empu dengan ukuran kanvas yang besar, tematik yang menarik dan warna yang menggugah semangat juang. Nuansa kerakyatan menjadi fokus dalam pemaparan lukisannya. Baginya antara melukis dan berjuang sama pentingnya.
 |
Gambar 52.Sketsa Hendra |
❤ 7) Sudjana Kerton
Sudjana Kerton lahir pada tahun 1922, dan meninggal pada tahun 1994. Dia adalah pelukis asal dari Bandung. Ia dikenal sebagai Pelukis Perang di Bandung, dikala Bandung bergejolak melawan penjajah Belanda yang ingin menguasai kembali kota Bandung setelah Jepang menyerah melawan tentara Sekutu. Melalui goresan tangannya berupa sketsa, poster, dan lukisan dia ikut mengobarkan semangat perang melawan penjajah.
Ketika jaman penjajahan Jepang, Sudjana Kerton aktif belajar melukis di Keimin Bunka Sidhoso Bandung, Kemudian setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya tahun 1950-an dia belajar senirupa di Belanda atas beasiswa peserta didik dari Stichting STICUSSA: Nederlands, Indonesia, Suriname, Antillen. Ketika belajar di Eropa.
 |
Gambar 53. Foto Sudjono Kerton |
 |
Gambar 54. Sketsa penyerahan kekuasaan militer BelAnda kepada Republik Indonesia di Bandung, tanggal 27 Desember 1949. |
Sudjana Kerton juga mendapatkan kesempatan belajar di Academie Du Grande Chaumiere Paris, dan di Art Student League, New York, Amerika Serikat.
❤ 8) H. Widayat
Widayat adalah seorang pelukis dan staf pengajar Sekolah Tinggi Seni Rupa “ASRI” (STSRI “ASRI) Yogyakarta, yang sekarang namanya berganti menjadi Institut Seni Indonesi (ISI) Yogyakarta. Setelah memasuki purna tugas sebagai dosen beliau dapat lebih intensif dan total dalam melukis.
Bagi Widayat tiada hari tanpa melukis. Walaupun usianya sudah tidak muda lagi, Widayat tetap melukis dengan penuh semangat. Karya lukisannya tampak rijit, detil dan unik. Lukisannya dikenal dengan gaya Dekoratif Magis. Berbekal imajinasi yang kuat, Widayat melukis dengan teliti. Dalam melukis Widayat sangat memperhatikan komposisi, warna, garis, sedikit mengabaikan proporsi dan bentuk pada figur-figur objek lukisannya, karena bentuk-bentuk objek sudah dideformasi.
 |
Gambar 55. Foto H. Widayat |
Widayat adalah sosok pelukis atau senirupawan yang serba bisa. Karya lukisannya mendapatkan apresiasi yang hangat di kalangan pecinta seni. Kalangan seni menjulukinya dengan nama Begawan Seni Lukis Indonesia. Sifat kreatifnya menjadikan Widayat tidak hanya puas melukis di atas kanvas. Berbagai benda di sekelilingnya tidak luput menjadi ajang olah kreasi seninya. Dengan sentuhan seni
yang khas ia mengolah benda-benda itu menjadi karya seni.
Ia adalah pribadi yang mudah diterima di berbagai kalangan. Karya-karyanya dianggap menjadi satu tonggak penting bagi perkembangan seni lukis di Indonesia.
 |
Gambar 56. Sketsa karya H. Widayat |
❤ 9) Nyoman Gunarsa
I Nyoman Gunarsa adalah salah seorang seniman seni lukis yang piawai menari Bali. Kepandaiannya menari bali berpengaruh terhadap beberapa tema lukisannya yang mengangkat penari Bali. Dia adalah salah satu seniman ternama dari Bali. Sebagian besar karya-karya lukisannya didasari oleh cerita rakyat Bali, dan legenda Hindu Dharma. Hal tersebut membuat gaya melukisnya berbeda dari yang lain.
Karya-karyanya berdasarkan eksplorasi dari kesenian Bali, seperti tarian tradisional, musik tradisional, upacara keagaman, dan keanekaragaman lingkungan yang mempengaruhi banyak seniman yang berasal dari Bali dan Indonesia. Karya lukisannya yang terakhir cenderung bergaya ekspresionis dengan memunculkan figur-figur penari Bali. Nuansa Balinya sangat kental pada setiap karya lukisannya.
Dalam proses perjalanan melukisnya, Nyoman Gunarsa telah melewati berbagai tahapan, diawali dengan realis, abstrak, dan terakhir bergaya ekspresionis. Karya-karya lukisan Nyoman Gunarsa yang sumber ide penciptaannya dari penari Bali, disebut sebagai ruang dan gerak. Sketsa Nyoman Gunarso sangat ekspresif, bahkan apabila membuat sketsa wajah seseorang secara langsung hasilnya selalu tepat dan mirip, serta dibuat dalam waktu yang tidak lama.
 |
Gambar 57. Foto Wajah Nyoman Gunarsa |
 |
Gambar 58. Sketsa Nyoman Gunarsa untuk Andi Malarangeng |
❤ 10) Nyoman Lempat
I Gusti Nyoman Lempad pada mulanya dikenal sebagai pematung batu Bali dan arsitek Bali. Karena keahliannya di bidang arsitek dia sering dipercaya membangun istana dan pura-pura di Ubud. Selain sebagai pematung dan ahli arsitek bangunan tradisional Bali, dia juga menekuni seni lukis. K, tema lukisannya mengangkat mitologi dari cerita rakyat Bali.
 |
Gambar 59. Foto I Gusti Nyoman Lempad |
Tidak ada seorang pun yang mengetahui tanggal kelahiran I Gusti Nyoman Lempad, termasuk keluarganya. Dia menikah ketika Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883 dan meninggal pada tanggal 25 April 1978 di rumahnya di Ubud, Bali.
 |
Gambar 60. Sketsa karya Nyoman Lempad |
❤ 11) Fadjar Sidik
Fadjar Sidik dilahirkan dari seorang ibu bernama Dewi Maryam, dan ayahnya bernama Muhammad Sidik. Fajar Sidik lahir pada tanggal 8 Februari 1930 di Surabaya. Dia adalah seorang pelukis sekaligus seorang dosen yang mengajar di STSRI “ASRI” Yogyakarta, jurusan Seni Lukis, Lukisannya bergaya abstrak, walaupun ketika masih bermukim di Bali ia menekuni seni lukis realis. Setelah pindah ke Yogyakarta dan menjadi dosen, secara bertahap aliran lukisannya berganti menjadi abstrak.
 |
Gambar 61. Foto Fajar Sidik |
Bakat seni Fadjar Sidik sudah mulai tampak ketika duduk di bangku sekolah SMA tahun 1949. Dia mulai dengan membuat sketsa dan vignette yang dimuat ke majalah-majalah kebudayaan. Dari kegemaran membuat sketsa dan vignette inilah mengantarkan dirinya menjadi seorang maestro. Selanjutnya untuk menyalurkan talenta seninya, ia masuk ASRI Yogyakarta, yang akhirnya dapat mengantarkan dirinya menjadi staf pengajar di sana.
 |
Gambar 62. Sketsa karya Fajar Sidik |
Rangkuman
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara global tidak detail, melukiskan bagian-bagian pokok yang ingin di ungkapkan pembuatnya. Sketsa biasanya dibentuk dengan menggunakan unsur garis, walaupun kadang ditemukan beberapa seniman seketsa selain menggunakan unsur garis juga menggunakan unsur blok dan warna.
Jenis Sketsa ada 2, yaitu :
- Sketsa sebagai seni murni.
- Sketsa ‘Voor Studie’.
Fungsi Sketsa antara lain……….
- Sketsa sebagai media ekspresi
- Sketsa sebagai media studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya
- Sketsa sebagai media perancangan awal
- Sketsa dapat dijadikan media pembelajarn alternatifyang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran sketsa.
Manfaat Mempelajari Sketsa
- Sebagai media latihan untuk menggores dengan lancar, bebas dan spontan.
- Sebagai media untuk studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya,
- Sebagai media eksplorasi untuk mendapatkan ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam karya seni rupa.
- Sebagai media ekspresi dalam bentuk seni sketsa murni.
Sejarah awal sketsa dalam seni rupa tidak dapat lepas dari seniman Leonardo Da Vinci dan untuk mengawali webuah karya dengan membuat sketsa.
Perkembangan Seni Sketsa dapat dilihat dari makin seringnya seni sketsa muncul dalam berbagai bentuk pameran, yang menandakan bahwa sketsa dapat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat pecinta seni.
Tokoh Sketsa
1. Mancanegara
- Michelangelo
- Leonardo Davinci
- Delacroix
- Auguste Rodin
- Vincent van Gogh
- Pablo Picasso
2. Indonesia
- Raden Saleh
- Ipe Ma’ruf
- Henk Ngantung
- S. Sudjojono
- Affandi
- Hendra Gunawan
- Sudjana Kerton
- H. Widayat
- Nyoman Gunarsa
- Nyoman Lempat
- Fadjar Sidik
Demikin pembahasan tentang Belajar Teknik Sketsa Seni Lukis Realis, semoga bermanfaat. Silakan menyimak pemhasan menarik lainnya….
Dan pembahasan penting yang lainnya. Terimakasih atas kunjungan Anda.