Jumat, 22 Sep 2023
Beranda
Cari
Menu
Bagikan
Lainnya
30 Mar 2018 07:13 - 12 menit membaca

Cara Desain Grafis Yang Baik

Bagikan
Cara desain grafis yang baik antara lain : memiliki konsep, komunikatif, sebagai satu kesatuan, menggunakan maksimal 3 jenis huruf dari keluarga yang sama, memananfaatkan focal point, menggunakan warna sesuai kebutuhan dan sebagainya. Secara lebih rinci sebagaimana dijelaskan pada pembahasan di bawah ini.


1. Karya Desain Harus Memiliki Konsep

Jika dalam sebuah karya desain grafis tidak memiliki pesan yang hendak disampaikan, tidak ada cerita, tidak ada gagasan dan narasi, atau tidak memiliki tujuan maka karya tersebut sangat sulit untuk disebut sebagai sebuah karya desain.

konsep-4181974
Contoh Desain Berkonsep Majalah

Tidak peduli sebagus apapun hasil tampilan visualnya, ketika sebuah desain tidak memiliki semua aspek tadi, seluruh usaha perancangan akan menjadi sia-sia saja. Karya desain yang baik haruslah memiliki konsep yang melekat kuat, tujuan serta dapat memberi manfaat bagi audience-nya.


2. Komunikatif- Jangan Membuat Dekorasi

Masih berhubungan dengan aturan nomor 1 diatas, bahwa setiap bentuk yang digunakan dalam sebuah visual haruslah memiliki tujuan serta fungsi yang mendukung konsep desain tersebut, yaitu penyampai pesan.

proposal2-5793628
Contoh Desain Cover Proposal yang Komunikatif

Tidak peduli bentuk yang digunakan, sederhana atau rumit, yang terpenting sebuah desain grafis yang baik harus bijaksana dan memiliki pertimbangan dalam menentukan dan memakai suatu bentuk grafis.


3. Bahasa Visual Sebagai Satu Kesatuan

Pastikan semua elemen desain yang berada dalam sebuah karya desain grafis berbicara dalam ruang lingkup yang sama. Elemen desain seperti jenis font, warna, bentuk, fotografi, ilustrasi background dan lain sebagainya harus selaras dan konsisten sehingga dapat digunakan secara maksimal sebagai representasi konsep yang hendak dikomunikasikan kepada audience-nya.


4. Gunakan Maksimal 3 Jenis Huruf dari Keluarga yang Sama

Penggunaan jenis huruf (font) dalam sebuah karya desain grafis perlu dibatasi sesuai dengan tujuan dari desain itu sendiri. Sebelum memilih jenis huruf, sebaiknya kita menyadari secara tepat tujuan dari desain yang akan kita buat. Jika kita merasa kesulitan dalam menentukan jenis font apa yang hendak dipakai, kita harus mundur dulu satu langkah dan berpikir mengenai karakteristik dari konsep visual kita.

Tips yang bisa kita lakukan dalam memilih jenis huruf adalah gunakan huruf-huruf dari satu keluarga yang sama. Misalkan kita menetapkan menggunakan jenis huruf Arial, maka kita dapat menggunakan jenis-jenis Arial lainnya sebagai variasi (Arial Black, Arial Narrow, Arial Rounded, Arial Unicode MS).

font-3368384
Contoh Desain Layout Majalah dengan menggunakan jenis huruf dari satu keluarga yang sama

Dua hal kesalahan yang kadang dilakukan  para desainer dan bertentangan dengan cara desain yang baik adalah :

  • Malas mencari huruf yang dianggap paling sesuai dengan konsep desain, padahal huruf memiliki jenis yang sangat banyak. Sebagai acuan kita bisa membeli CD/DVD yang berisi kumpulan huruf atau dengan mudah bisa mengunduh dari internet.
  • Para desainer seringkali tidak dapat menahan diri untuk menggunakan berbagai jenis huruf dalam satu layout desain, yang pada akhirnya justru akan membuat tampilan visual desain tidak sejalan dengan konsep awal yang direncanakan. Penggunaan terlalu banyak jenis font yang berbeda akan mengakibatkan audience menjadi bingung dan mata akan lebih cepat lelah.


5. Memaanfaatkan Focal Point

Menarik perhatian audience merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting untuk desain grafis yang baik, karena hanya dengan mendapatkan perhatianlah, maka audience akan melihat hasil karya desain kita. Pusat perhatian atau Focal Point dapat dibuat dari permainan kata-kata, ukuran, jenis font, perbedaan warna dan variasi penempatan atau layout.

focal-point-1953751
Contoh desain yang memanfaatkan Focal Point

Setelah audience melayangkan pandangannya pada Focal Point yang kita buat, maka langkah selanjutnya adalah menggiring mata mereka sesuai dengan hirarki atau urutan baca. Misalkan dalam sebuah leaflet sebuah toko grosir yang akan kita buat menjadi Focal Point adalah permainan kata “DISKON hingga 75%!” atau “GRATIS pembelian kedua!!” dan sebagainya. Selanjutnya audience akan merasa tertarik dengan Focal Point yang kita buat tadi dan kemudian melanjutkan membaca isi atau konten dalam leaflet tersebut.


6. Gunakan Warna Sesuai Kebutuhan

Unsur warna adalah salah satu nyawa desain grafis yang bagus, karena warna memiliki makna tertentu dan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam karya desain. Warna merupakan salah satu alat yang kita gunakan untuk menyampaikan maksud serta mengkomunikasikan tujuan atau konsep desain.

warna-7560780
Contoh desain dengan warna yang serasi.

Maka dari itu kita sebaiknya sangat peka dan memiliki pengetahuan akan makna warna agar desain yang kita kerjakan tetap berjalan pada pondasi konsep awal. Makna warna secara psikologis dapat Anda baca pada artikel Makna Warna Dalam  Emosi. Intinya adalah gunakan warna seperlunya saja, anggapan bahwa banyak warna akan membuat desain lebih indah belum tentu seratus persen tepat.


7. Desain yang Sederhana.

Mungkin Anda pernah mendengar istilah “Less is more“, yang merupakan sebuah  pemikiran dari aliran Modernisme yang menjunjung ‘kesederhanaan’ setiap unsur-sunsur grafis yang dipakai. Sebagai ilustrasi dalam sebuah layout desain yang penuh, karena terlalu banyak bentuk geometrik yang dipakai, terlalu banyak menggunakan jenis huruf yang berbeda dan terlalu banyak menggunakan warna.

memahami-desain-grafis-9742008
Contoh Desain yang Sederhana

Bisa dibayangkan bahwa setiap elemen tadi masing-masing ‘berlomba’ minta diperhatikan oleh audience-nya, namun jika kita bisa menahan diri untuk membatasi penggunaan elemen grafis secara bijak, maka audience akan dengan merasa nyaman menikmati setiap sudut, bentuk dan warna yang kita gunakan.

Siapapun bisa melakukan rancangan desain dengan menggunakan banyak elemen grafis, namun hanya sedikit orang saja yang mampu menggunakan elemen grafis secara bijak dan tepat guna menghasilkan desain grafis yang baik.


8. Memanfaatkan Ruang Negatif

Ruang negatif juga sering disebut sebagai ruang putih (meskipun seringkali di sekitarnya belum tentu berwarna putih) tidak kalah penting dengan semua elemen desain yang berada bersama ruang putih tersebut (elemen desain lainnya).

ruang-negatif-7273809
Contoh desain dengan memanfaatkan ruant negatif

Hal tersebut bisa dibenarkan, karena ruang putih tadi bisa berfungsi sebagai tempat mata untuk beristirahat. Untuk menghasilkan desain yang baik, ruang putih harus bisa kita olah sedemikian rupa, sama halnya ketika mengolah tata letak elemen foto, tipografi dan sebagainya.


9. Memanfaatkan Huruf Sebagai Gambar

Selama ini ada anggapan bahwa tipografi hanyalah dapat digunakan sebagai pendukung desain saja. Penggunaannya juga jadi dibatasi hanya sekedar mengisi headline, sub-headline dan body-copy. Perlu diingat bahwa tipografi juga merupakan salah satu unsur penting dalam dunia desain grafis, sehingga untuk menghasilkan desain yang baik, penggunaannya bisa ditingkatkan seoptimal mungkin. Mungkin salah satu caranya adalah menggunakan tipografi sebagai image/gambar.


10. Huruf yang Terbaca

Huruf yang baik adalah huruf yang dapat terbaca dengan baik pula. Karena memang begitulah takdir yang dimiliki oleh huruf. Fungsi utamanya adalah sebagai media penyampaian pesan antara desainer kepada target audience-nya. Aturan ini sedikit berbeda dengan aturan nomor 9 di atas, kalau kita menerapkan huruf sebagai gambar – kadang kala kita tidak terlalu mempermasalahkan keterbacaan huruf tersebut.

huruf-terbaca-4961263
Contoh desain dengan huruf yang terbaca
Namun sebaliknya, disini huruf dituntut sebagaimana jati dirinya, yaitu harus dapat dibaca. Seperti telah sedikit disinggung sedikit, bahwa pemilihan jenis huruf atau tipografi haruslah memiliki karakter yang kuat, karena karakter tipografi yang kuat akan membangun jiwa serta melahirkan emosi mendalam bagi yang menikmatinya.


11. Objektif, Jangan Terpusat pada Diri Sendiri

Peran seorang desainer adalah merancang komunikasi yang mampu menjangkau masyarakat secara luas. Dalam usaha untuk menjangkau masyarakat yang luas tesebut kita harus mampu memahami target audience.  Kita harus berpikir secara universal (luas), seperti warna apa yang akan kita pakai, foto apa yang akan kita tampilkan, kalimat apa yang akan kita utarakan dan sebagainya.

Desain bisa saja digunakan dalam hal-hal berskala kecil sampai menengah seperti menginformasikan serta mempromosikan sebuah acara festival film atau dalam skala besar seperti membuat alur evakuasi bencana dalam sebuah gedung pencakar langit.

film-9617265
Contoh desain Festival Film

Hal yang ditekankan disini adalah apabila kita melupakan bahwa kita harus menjangkau audience kita dan bukan berpusat pada apa yang kita ingin buat, maka kita akan terjerumus sehingga desain kita menjadi tidak tepat sasaran. Kita bisa saja membuat sebuah karya desain sebagus dan semenarik mungkin sehingga membuat audience kita terpesona, namun jika mereka tidak dapat mengingat informasi yang disampaikan maka semuanya akan menjadi sia-sia.


12. Rapatkan – Renggangkan

Kita kembali lagi ke permasalahan dalam mengatur tata letak (layout). Kita dapat membuat sebuah layout yang menarik dengan menggunakan sifat kontras, yaitu perbedaan yang mencolok. Perbedaan dapat dibuat dari warna, bentuk, ukuran bahkan tata letak. Misalkan kita dapat merapatkan bagian teks dan foto yang masih dalam satu tema bersama, atau merenggangkan bagian-bagian yang berbeda dengan menambahkan area kosong.


13. Menggunakan Area Gelap-Terang dengan Baik

Warna pada gambar latar belakang juga dapat dijadikan pertimbangan dalam merancang sebuah karya desain grafis yang baik. Pertimbangkanlah unsur gelap-terang dari gambar yang akan dijadikan latar belakang tersebut.

menggunakan-area-gelap-terang-dengan-baik-6275485
Contoh desain dengan Menggunakan Area Gelap-Terang dengan Baik

Yang perlu diingat adalah masalah keseimbangan dan kontras dengan elemen desain yang berada di depan (foreground). Maksudnya adalah penyebaran pertimbangan gelap-terang dari gambar latar belakang akan mempengaruhi juga tata letak dari elemen desain yang akan ditempatkan di foreground.


14. Kerjakan dengan Pasti dan Sadar

Dalam merancang sebuah karya desain, kita harus memiliki kepastian dalam menentukan apa saja materi desain yang hendak dipakai dan memiliki kepastian dalam menempatkan materi-materi desain tersebut. Sehingga audience merasa yakin bahwa pesan yang hendak dikomunikasikan melalui desain tersebut dapat dimengerti. Jangan sampai kita merasa tidak yakin dan tidak sadar dalam mengolah tata letak desain, karena dikhawatirkan akan mengakibatkan pesan yang dikomunikasikan tidak sampai kepada audience.


15. Ukur dengan Mata, Desain adalah Visual

Kepekaan visual merupakan salah satu faktor yang menentukan “keseimbangan” sebuah tata letak dalam desain grafis yang baik. Keseimbangan yang dimaksud belum tentu berwujud tata letak yang simetris.

keseimbangan-tata-letak-7375799
Contoh desain dengan tata letak yang seimbang

Kepekaan visual sangat berkaitan dengan rasa di hati kita. Sebagai contoh bentuk lingkaran dan bujur sangkar yang memiliki tinggi yang sama secara matematis akan nampak lebih kecil lingkaran, maka dari itu perlu disiasati dengan memperbesar sedikit ukuran lingkaran. Intinya adalah gunakan kepekaan visual dan hati kita dalam mengolah tata letak (layout) desain.


16. Gunakan Gambar Orisinil

Apa kesan yang akan muncul dalam benak klien, target audience dan teman-teman sesama desainer jika melihat desain billboard yang kita buat sama dengan desain yang sudah pernah dibuat sebelumnya? Mungkin tidak semua elemen grafis-nya sama, melainkan hanya foto latar belakangnya saja yang sama? Karena kita mengambil background foto tersebut mentah-mentah dari “templates” gratis di internet.

Memang tidak bisa disalahkan, akan tetapi sangat disayangkan, mengapa? Karena semua template yang disediakan di internet itu dapat diakses oleh semua orang, sedangkan kita dituntut untuk merancang desain yang unik, inovatif dan sebagainya. Kita bisa saja menggunakan stok foto templates tersebut, namun syaratnya hanya untuk sementara saja. Misalkan hanya untuk memberi gambaran kepada klien sebagai draft desain dan jangan menggunakan foto template tersebut dalam final desain (Final Artwork). 

Selalu usahakan semua materi desain (foto, ilustrasi dan lain-lain) adalah hasil karya sendiri yang tidak pernah dipublikasikan sebelumnya. Apabila kita tidak sempat mengambil foto, mungkin kita bisa membayar teman atau relasi untuk mengambilkan foto yang kita maksud atau bahkan membeli hasil foto mereka dengan ketentuan foto yang sudah kita beli tidak boleh mereka jual atau publikasikan, karena sudah menjadi hak milik kita.


17. Jangan Musiman

Desainer selalu memiliki gaya atau ciri khas perancangan desain. Bila kita melihat rekan-rekan desainer sukses dengan gaya desain mereka, lalu kita mengikuti gaya mereka, maka kita akan kehilangan jati diri kita. Apapun yang kita buat, harus selalu dilandasi oleh kebutuhan klien, bukan berdasar pada apa yang kita suka, atau membatasi diri sendiri.


18. Statis sama saja dengan Membosankan

Saya rasa pernyataan tersebut memang benar, segala sesuatu yang terlalu statis akan membuat kita jenuh, bosan dan tidak akan bertahan lama. Perasaan statis tersebut secara umum akan nampak pada layout keseluruhan desain, yang disebabkan oleh layout, bentuk, warna, ukuran masing-masing unsur desain di dalamnya. Pengetahuan dasar tentang prinsip dan unsur desain bisa Anda simak pada pembahasan Prinsip & Unsur Desain Grafis.


19. Gunakan Inspirasi sebagai Inspirasi, Bukan Meniru

Desain grafis selalu berkembang dari waktu ke waktu. Secara umum setiap waktu memiliki gaya desain yang berbeda dan khas, begitu pula dalam dunia desain grafis, semua orang berlomba menghasilkan karya desain yang unik dan berbeda dengan desainer lain. Namun di dalam dunia ini tidak ada sesuatu yang benar-benar asli, semua yang kita lihat dan kita buat merupakan akumulasi dari pengalaman hidup kita.

unik-7814936
Contoh desain yang unik

Sebaiknya kita lebih bijaksana dalam membuat karya desain, selalu berpikir bahwa apapun sumber referensi atau inspirasi kita akan dapat selalu kita kembangkan lebih lanjut – sehingga selalu akan menghasilkan karya desain yang baik baik dari sumber-sumber inspirasi kita.


20. Hindari Bentuk Simetris

Tips ini masih menyoroti permasalahan keseimbangan, kurang libih sama dengan cara nomor 18 di atas. Namun yang hendak ditekankan disini adalah bentuk simetris dalam desain grafis kita akan mengakibatkan dua hal:

simetris-9163408
Contoh desain berbentuk Simetris
  • Tata letak yang simetris akan membuat elemen-elemen grafis yang tidak simetris akan terlihat sangat aneh dan tidak menyatu dalam keseluruhan desain, sehingga fleksibilitas seorang desainer dalam mengolah layout menjadi terbatasi oleh hal tersebut.
  • Tata letak yang simetris akan menunjukkan kepada orang lain kalau kita malas untuk mencari alternatif tata letak yang baru, yang lebih segar. Selain itu orang akan menganggap kita hanya bermain di daerah “aman”, karena desain yang memiliki tata letak simetris secara otomatis adalah desain yang ‘seimbang’ dan tak terbantahkan.

Demikian pembahasan tentang Cara Desain Grafis Yang Baik, semoga menambah daya inspirasi Anda. Simak juga pembahasan menarik yang lainnya…….

  • Desain Kartu Nama harus sesuai dengan karakter usaha / person yang diwakili, dalam hal ini perorangan maupun perusahaan sehingga bisa meningkatkan image profesionalnya. Untuk itu, Kartu Nama harus menunjukkan siapa pemiliknya dan memberikan informasi mengenai segala hal yang bisa dilakukan oleh pemilik dan juga layanan yang bisa diberikan di masa mendatang. Pembahasan selengkapnya pada Trik Mendesain Kartu Nama.
  • Pendapat umum tentang pengertian ilustrasi yang lebih sering digunakan dalam pembahasan, umumnya adalah suatu proses penggambaran sesuatu, sebagai bagian dari proses komunikasi visual. Komunikasi visual disini merupakan suatu proses komunikasi yang bisa direspon dengan indera penglihatan. Komunikasi visual ini umumnya dipakai di media komunikasi, pada khususnya media cetak, yang biasanya bisa berupa tipografi, ilustrasi, layout, fotografi, dan sebagainya. Simak ulasan selengkapnya pada Pengertian Ilustrasi.

Dan berbagai pembahasan unik dan menarik lainnya pada Blog ini. Terimakasih atas kunjungan Anda.

- - Apa itu karya 3 dimensi dan contohnya?