Seni rupa adalah perwujudan imajinasi tanpa batas dan tanpa batas pula dalam berekspresi seni. Sehingga dalam berekspresi seni tidak akan mungkin kehabisan imajinasi dan ide. Pada seni rupa murni, karya yang dihasilkan berupa wujud dua dimensi atau tiga dimensi. Degan demikian objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari media yang ada. Demikian juga tentang media seni rupa juga tidak terbatas.
Dalam berekspresi seni, tak pernah ada kata keliru dan juga tidak ada yang mengatakan keliru pada karya yang diciptakan. Namun begitu, dalam aktifitas berkarya seni, karena dalam hal ini merupakan proses belajar, maka mesti dilakukan dengan cara yang tepat, sesuai dengan visi misi dari pembelajaran. Pada anak usia dini (0 – 8 tahun), saat belajar seni rupa tidak hanya bermaksud untuk berproses berkarya seni saja, karena selain itu juga dimaksudkan dapat memberikan stimulan untuk tumbuh kembangnya fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional serta jiwa kemandirian pada anak. Jadi dengan bimbingan dan pendampingan yang benar, seorang anak akan dapat ditumbuhkembangkan dengan optimal potensi-potensi yang bermanfaat pada dirinya.
Seni rupa adalah salah satu bentuk kesenian visual atau tampak wujudnya yang tidak hanya bisa diserap oleh indera penglihatan, tapi juga bisa diserap oleh indera peraba, maksudnya ialah teksturnya bisa dirasakan, misalnya kasar-halus, lunak-keras, dan sebagainya. Namun tidak tertutup kemungkinan tekstur ini adalah tekstur maya, maksudnya ada namun tidak nyata, atau tekstur ini seakan-akan ada yang disebabkan mata kita dikelabuhi oleh sesuatu yang nampak, misalnya sebuah foto kayu, seolah-olah terlihat adanya tekstur namun pada kenyataannya tekstur tersebut tidak ada jika kita raba.