Pendidikan seni rupa yang terlaksana dalam bentuk kegiatan pembelajaran menggambar pada dasarnya meliputi pembelajaran teori, apresiasi dan keterampilan seni rupa(Salam, 2001: 15). Pembelajaran teori menggambar berfokus pada pembinaan aspek kognitif (pengetahuan) kesenirupaan.
Pembelajaran keterampilan menggambar berfokus pada pembinaan praktik pengalaman langsung. Untuk melatih keterampilan berkarya, siswa didik diharapkan dapat menggali dari budaya dan alam di sekitarnya sehingga secara tidak langsung mereka akan menjadi lebih inovatif untuk berkarya. Pada akhirnya tercipta siswa didik yang mampu mengoptimalkan berbagai sumber dan media yang tersedia untuk menjadi produk karya seni yang berkualitas.
 |
Suasana Sekitar Sekolah Karya Anak Sekolah Dasar |
Pada pembelajaran menggambar/melukis di Sekolah Dasar dengan menggunakan teknik, metode, tema, materi, dan pendekatan yang tidak sama satu dengan yang lain. Tema-tema yang digunakan harus inovatif agar lebih merangsang siswa misalnya suasana sekitar sekolah, flora dan fauna, peristiwa di lingkungan siswa, suasana kebun binatang, pasar tradisional dan modern, perayaan hari besar dan lain-lain.
Sedangkan media yang digunakan adalah kertas gambar, cat air, krayon pastel, spidol, pensil, kuas dan lain-lain. Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab, ceramah, demonstrasi, dan karya wisata. Teknik berkarya teknik basah (cat air, spidol), dan teknik kering (krayon pastel, pensil berwarna, arang).
 |
Gambar Flora dan Fauna Karya Anak Sekolah Dasar |
Meskipun pembelajaran menggambar di Sekolah Dasar didominasi oleh praktik atau pengalaman yang secara khusus membina keterampilan anak dalam penciptaan karya, tidaklah berarti bahwa pengetahuan teori serta kemampuan apresiasi menggambar anak terabaikan.
Dalam kegiatan penciptaan, pengetahuan anak khususnya yang berkaitan dengan alat, bahan, dan teknik berkarya akan turut terbina demikian pula dengan kepekaan rasa keindahan murid akan secara otomatis terbina melalui kegiatan penciptaan oleh karena dalam mencipta karya menggambar anak senantiasa diperhadapkan dengan keputusan–keputusan yang menuntut kepekaan rasa seperti dalam memilih warna, tekstur, atau dalam menyusun komposisi (Salam, 2001: 16).
 |
Gambar Pasar Tradisional Karya Anak Sekolah Dasar |
Pembelajaran menggambar dalam konteks kurikulum yang sekarang adalah menggunakan kurikulum 2006 yang dikenal dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan mensyaratkan siswa mencapai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tertentu.
Dalam pelaksanaannya kurikulum pendidikan seni rupa masih adanya keterbatasan-keterbatasan dalam pelaksanaannya, baik menyangkut kemampuan guru, keterbatasan siswa, maupun kebijaksanaan sekolah dalam melaksanakan mata pelajaran menggambar.
Demikian ulasan sederhana tentang Garis Besar Pembelajaran Menggambar Di Sekolah Dasar, semoga bermanfaat. Simak juga ulasan penting lainnya demi pemahaman selengkapnya karena saling berkaitan…..
Dan ulasan penting yang lainnya. Terimakasih atas kehadiran Anda.