Sketsa yaitu suatu gambaran kasar dan ringan yang dipakai untuk mengawali atau sebagai kerangka sebuah penggarapan karya lukis. Sketsa murni adalah sebuah sketsa sebagai kerangka seni rupa murni yang hanya digunakan untuk hiasan saja, tanpa memperhatikan fungsi dan kegunaannya.
Alat Sketsa Murni
1) Charcoal.
Charcoal adalah arang gambar yang lazim digunakan dalam seni rupa terutama seni lukis. Charcoal biasanya dipakai untuk membuat sketsa, gambar, ataupun lukisan. Charcoal yang sering dipakai oleh seniman professional ada berbagai bentuk, antara lain dalam bentuk:
- a) Arang vine, adalah charcoal yang dibuat dari batangan kayu yang dibakar (biasanya willow atau limau/Tilia) menjadi tiga tingkatan kekerasan yaitu soft, medium, dan keras, yang biasa tersedia pasaran adalah dalam bentuk batangan dan pensil.
- b) Bubuk arang, bubuk arang gambar ini sering digunakan untuk menggambar dengan teknik dusel, sehingga dapat menghasilkan nada ringan, lembut dan samar.
- c) Compressed bubuk arang, adalah arang gambar yang dicampur dengan karet yang berfungsi sebagai pengikat, kemudian dipadatkan menjadi batangan bulat atau persegi. Jumlah karet pengikat menentukan kekerasan batangan tersebut.
 |
Gambar 1 Charcoal dalam bentuk pensil |
2) Kuas
Kuas cat air terbagi atas dua bentuk utama, yaitu berujung runcing dan rata. Kuas berujung runcing biasanya berseri 0 hingga 12, namun ada merk tertentu sampai 24 tergantung pada jenisnya. Kuas berujung runcing berukuran besar dan sedang digunaan untuk lukisan umum, sedangkan kuas berukuran runcing kecil digunakan untuk melukis detail. Kuas berujung rata digunakan untuk menyapukan warna secara luas dan merata pada lukisan.
 |
Gambar 2. Foto kuas cat air |
Biasanya kuas ini berukuran sesuai lebarnya, dari 3 mm hingga 38 mm atau lebih besar lagi. Untuk keperluan membuat sketsa murni lebih banyak digunakan kuas dengan ujung runcing, namun untuk mencari kemungkinan lain yang dikehendaki, misalnya efek goresan yang lebar, kasar dan ekspresif dapat juga digunakan kuas yang berujung rata.
3) Lidi/tusuk sate
Lidi atau tusuk sate dapat juga digunakan untuk membuat karya sketsa menggunakan bahan tinta cina, efek yang ditimbulkan dari goresan lidi cukup artistik, karena dapat diatur tebal tipisnya goresan dengan menekan atau mengurangi tekanan saat menggoreskannya.
 |
Gambar 4. Lidi/tusuk sate |
Bahan Sketsa Murni
1) Indian Ink/Tinta Cina/Tinta Oi.
Tinta biasanya digunakan oleh orang Cina dan Jepang untuk membuat seni kaligrafi Cina dan Jepang. Tinta cair biasanya dibuat dari batang padat berbentuk balok empat persegi panjang. Karena bentuknya padat meka untuk membuatnya harus digosok pada batu kasar yang dirancang khusus untuk tujuan ini disebut suzuri. Ada berbagai macam bentuk suzuri, namun semua memiliki kesamaan bahwa suzuri terdiri dari bahan yang kasar dan memiliki rongga. Umumnya, batu-batu asal Cina ini memiliki bentuk cekung dengan bagian bawah di tengah, sedangkan suzuri Jepang cenderung sebagian besar berbentuk datar.
 |
Gambar 5. Suzuri, kuas dan batangan tinta cina |
Pada batu ini batangan tinta cina digosok-gosokkan dengan mencampukan air sehingga sedikit demisedikit warna hitam muncul. Menggosokkannya secara kontinu pada rongga batu bagian atas dengan air secara perlahan-lahan sehingga tinta padat terurai, dan larut dalam air yang mengumpul di rongga bagian bawah.
Proses ini dapat dilanjutkan sampai mendapatkan kepekatan tinta yang diperlukan. Waktu yang dibutuhkan tidak lama biasanya cukup beberapa menit saja. Tinta cina ini cepat mengering dengan mudah pada batu atau kuas.
 |
Gambar 6. Tinta Indian Ink/Oi |
Pada saat sekarang tinta cina dapt dengan mudah diperoleh dipasaran, biasanya dalam bentuk cair yang dikemas dalam botol, harganya relative murah tersedia disetiap toko alat tulis, yang dapat digunakan secara langsung atau dilarutkan dalam sedikit air. Ada tinta Cina jenis permanen, bila digoreskan pada kulit, sulit untuk dihilangkan, biasanya memakan waktu tiga sampai empat bulan akan memudar.
2) Kertas
a) Kertas Merang. Disebut dengan kertas merang, karena kertas ini dibuat dari bahan utama merang atau dalam bahasa Indonesianya jerami padi. Selain kertas merang, bahan jerami juga dapat dipakai untuk membuat kertas sederhana lainnya, misalnya, kertas rokok, untuk kap lampu atau dinding partisi. Kertas jenis halus juga bisa dibuat dari jerami.
 |
Gambar 7. Kertas merang |
Kertas merang juga dikenal sebagai kertas Xuan berasal dari Cina kuno dan telah digunakan selama berabad-abad di Cina, Jepang, Korea, dan Vietnam untuk menulis, karya seni, dan arsitektur. Dipakai untuk peribadatan dan kaligrafi bagi warga keturunan tionghoa. Kertas merang juga sangat bagus digunakan untuk membuat karya seni sketsa murni, tekstur kertas ini sangat khas dengan pori-pori kertas yang kasar, sehingga kalau gunakan untuk membuat sketsa dengan tinta cina efek yang ditimbulkan sangat artistik.
Adapun ukuran yang ada dipasaran adalah sebagai berikut:
45 X 65
47 X 63
48 X 65
b) Kertas Padalarang. Dinamai sebagai kertas Padalarang karena pabrik pertama di Indonesia yang membuat kertas jenis ini berada di kota Padalarang (Jawa Barat). Di lingkungan pabrik disebut dengan kertas Reform. Kertas jenis ini mempunyai permukaan yang agak kasar, memiliki ukuran A2 atau 55 x 75 cm, dengan berat sekitar 120 gsm.
 |
Gambar 8. Kertas Padalarang, warna putih kecoklatan |
Kertas gambar padalarang adalah kertas yang kurang memenuhi syarat untuk cat air, karena bila dikenai air mengakibatkan kertas bergelombang, karena ketebalannya kurang dari 160 gsm, dan warnanya pun tidak putih terang, sedikit kecoklatan teksturnya sedikit kurang kasar, untuk melukis dan menggambar dengan bahan cat air. Namun karena harganya yang relative murah, kertas Padalarang bisa jadi pilihan yang baik untuk berkarya bagi pemula, cocok untuk pelajar.
c) Kertas Manila. Jenis kertas ini sedikit lebih tebal kalau dibandingkan dengan kertas padalarang, dengan permukaannya yang licin dan halus, ada beberapa pilihan warna, namun yang sering dipakai untuk membuat sketsa menggunakan tinta cina adalah yang berwarna putih. Kertas ini banyak digunakan oleh pelajar, karena harganya relative murah.
 |
Gambar 9. Kertas manila |
Sama halnya dengan kertas Padalarang, di pasaran banyak dijumpai dalam bentuk buku isi 12 lembar, berkuran A3 atau A4, dengan nama Drawing Book dan Sketch Book.
d) Garam dapur. Garam dapur adalah garam yang sering digunakan sebagai bumbu masakan. Bahan ini dipilih sebagai bahan campuran membuat karya sketsa. Garam dapur dicampur dengan air dan tinta Cina dapat memberikan efek yang artistik bila digoreskan di atas kertas gambar.
 |
Gambar 10. Garam dapur |
Teknik Sketsa Murni
a. Teknik Sketsa Murni / eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, air, dan garam, menggunakan kuas di atas kertas.
 |
Gambar 11. Teknik Sketsa Murni kombinasi tinta Oi, air dan garam di atas kertas. |
b. Teknik Sketsa Murni / eksperimen teknik penerapan tinta Oi, di atas kertas merang.
 |
Gambar 12. Teknik Sketsa Murni tinta Oi di atas kertas merang |
c. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan minyak tanah.
 |
Gambar 13. Teknik Sketsa Murni kombinasi tinta Oi, minyak tanah di atas kertas |
d. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik goresan tinta Oi, dengan cotton bud di atas kertas.
 |
Gambar 14. Teknik Sketsa Murni goresan tinta Oi menggunakan cotton bud di atas kertas |
e. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan lidi.
 |
Gambar 15. Teknik Sketsa Murni tinta Oi dengan air menggunakan lidi di atas kertas |
f. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, air, goresan paku, dan usapan kain di atas karton putih.
 |
Gambar 16. Teknik Sketsa Murni goresan tinta Oi menggunakan paku di atas kertas |
g. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuas kecil no 2.
 |
Gambar 17. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuas kecil no 2. |
h. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan alat kuas ukuran sedang no 6.
 |
Gambar 18. Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuas ukuran sedang no 6. |
i. Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan alat kuas besar no 12.
 |
Gambar 19. Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuas besar no 12. |
j. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik lilin.
 |
Gambar 20. Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, lilin, dengan air. |
k. Teknik Sketsa Murni/eksperimen teknik garis patah-patah.
 |
Gambar 21. Eksplorasi/eksperimen teknik goresan patah-patah |
Membuat Sketsa dengan Bahan Indian Ink/Tinta Oi
Setelah dijelaskan tentang beberapa teknik penerapan Indian Ink/Tinta Oi, berikut akan diberikan contoh penerapan teknik pembuatan sketsa menggunakan beberapa alat. Sketsa dibuat dengan cara melihat langsung pada objek atau model. Dalam hal ini yang akan dijadikan model sebagai objek sketsa adalah becak dengan pengemudinya dalam posisi duduk, pengemudi becak seolah-olah sedang santai menunggu penumpang. Sketsa dibuat dalam beberapa teknik yang telah dicobakan dalam eksplorasi.
Adapun langkah-langkah global membuat sketsa secara langsung adalah sebagai berikut.
a. Mengamati objek model becak dan pengemudinya
- Mengamati dari depan objek (frontal)
- Mengamati dari samping objek (profil)
- Mengamati dari tiga perempat objek (three quarter)
b. Mengambil sudut pandang dan jarak pAndang yang ideal
c. Menyeket langsung dengan kuas.
Berikut adalah langkah-langkah membuat sketsa secara langsung sebagai berikut:
a. Mengamati objek model becak dan pengemudinya
- 1) Mengamati dari depan objek.
 |
Gambar 22. Objek dari posisi depan |
2) Mengamati dari samping objek.
 |
Gambar 22. Objek dari posisi samping |
3) Mengamati dari tiga perempat objek.
 |
Gambar 23. Objek dari posisi tiga perempat |
4) Mengambil sudut pandang dan jarak pandang yang ideal.
 |
Gambar 24. Mengambil jarak pandang dan sudut pandang ideal |
5) Menyeket langsung dengan kuas.
 |
Gambar 25. Sket model becak dan pengemudi |
6) Hasil sketsa yang diperoleh menggunakan kuas, bahan tinta Oi, di atas kertas gambar.
 |
Gambar 26. Hasil sketsa dengan tinta Oi, alat kuas kecil |
7) Hasil sketsa yang diperoleh menggunakan cotton bud, bahan tinta Oi, di atas kertas gambar.
 |
Gambar 27. Hasil sketsa dengan cotton bud, bahan tinta Oi, di atas kertas gambar |
8) Hasil sketsa yang diperoleh menggunakan lidi, bahan tinta Oi, di atas kertas gambar, dengan kertas dibasahi terlebih dahulu.
 |
Gambar 28 Hasil sketsa yang diperoleh menggunakan lidi |
9) Hasil sketsa yang diperoleh dengan menggunakan pena, bahan tinta Oi, di atas kertas gambar, dengan mengambil sudut pAndang dari belakang.
 |
Gambar 29. Hasil sketsa dengan pena, bahan tinta Oi, di atas kertas gambar, pengambilan dari sudut pandang belakang. |
Berikut ini adalah hasil sketsa tanpa mengamati model, dengan menerapkan beberapa keteknikan.
a. Teknik Garam.
 |
Gambar 30. Hasil sketsa dengan teknik gabungan, bahan tinta Oi, garam, dan air di atas kertas gambar. |
b. Teknik garis patah-patah
 |
Gambar 31. Hasil sketsa dengan teknik garis patah-patah di atas kertas gambar. |
c. Teknik lilin
1) Objek Itik
 |
Gambar 32. Sketsa dengan teknik lilin di atas kertas gambar.
|
2) Objek Borobudur
 |
Gambar 33 . Sketsa dengan teknik lilin di atas kertas gambar |
d. Teknik goresan paku.
 |
Gambar 34 . Sketsa dengan teknik goresan paku, bahan tinta Oi, di atas kertas duplek |
e. Kombinasi goresan kuas dengan teknik garam.
 |
Gambar 35. Sketsa dengan teknik gabungan goresan kuas dengan teknik garam |
f. Teknik gabungan goresan pena, lidi, kuas, dengan teknik dusel.
 |
Gambar 36. Sketsa dengan teknik gabungan-goresan dan dusel |
g. Teknik campur dengan minyak tanah.
 |
Gambar 37. Sketsa dengan teknik gabungan: minyak tanah dengan tinta Oi |
h. Arsir ritmis dengan garis patah-patah.
 |
Gambar 38. Sketsa dengan teknik arsir, drawing pen |
i. Teknik cotton bud.
 |
Gambar 39. Sketsa dengan teknik dot cotton bud |
Rangkuman
Alat dan bahan untuk membuat sketsa murni
Alat Sketsa Murni
- Charcoal
- Kuas
- Lidi/tusuk sate
- Indian Ink/Tinta Cina/Tinta Oi
- Kertas
Bahan Sketsa Murni
- Macam-macam kertas: kertas merang, padalarang, dan manila
- Garam dapur
Eksplorasi Keteknikan Sketsa Murni
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, air, dan garam, menggunakan kuas di atas kertas.
- Eksplorasi/eksperimen teknik penerapan tinta Oi, di atas kertas merang.
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan minyak tanah.
- Eksplorasi/eksperimen teknik goresan tinta Oi, dengan cotton bud di atas kertas.
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan lidi.
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, air, goresan paku, dan usapan kain di atas karton putih.
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuas kecil no 2.
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuas ukuran sedang no 6.
- Eksplorasi/eksperimen teknik kombinasi tinta Oi, dengan air menggunakan kuasbesar no 12.
- Eksplorasi/eksperimen teknik lilin.
- Eksplorasi/eksperimen teknik garis patah-patah.
Membuat Sketsa dengan Bahan Indian Ink/Tinta Oi. Dalam membuat karya sketsa ada dua cara visualisasinya yaitu:
- Melihat langsung model objek
- Tanpa melihat langsung objek
Membuat sketsa tanpa menghadapi model, dengan menerapkan beberapa keteknikan.
- Teknik Garam
- Teknik garis patah-patah
- Teknik lilin
- Teknik garis patah-patah
- Teknik goresan paku
- Kombinasi goresan kuas dengan teknik garam
- Teknik goresan pena
- Teknik gelap terang dengan pena
- Teknik arsir penuh
- Teknik Half tone
- Teknik campur dengan minyak tanah
- Arsir ritmis dengan garis patah-patah
- Teknik cotton bud
Demikian pebahasan mengenai Pengertian, Alat, Bahan dan Teknik Sketsa Murni. Semoga bermanfaat. Silakan menyimak sajian menarik lainnya. . . . .
Dan sajian menarik yang lainnya pada blog ini. Terimakasih atas kunjungan Anda.