Sejarah Seni Musik: Dari Zaman Kuno hingga Era Modern
Musik ada di setiap zaman, baik zaman dulu maupun sekarang, dengan kehadiran yang beradaptasi sesuai tempat dan waktu. Hampir semua masyarakat di dunia, bahkan suku-suku terpencil, memiliki bentuk musik tersendiri, yang menunjukkan bahwa musik mungkin sudah ada sejak leluhur manusia sebelum tersebarnya peradaban di seluruh dunia. Hal ini menandakan bahwa musik bisa jadi telah berkembang lebih dari 55.000 tahun, dengan akar pertama kali muncul di Afrika sebagai elemen esensial dalam kehidupan.
Seni musik sangat dipengaruhi oleh banyak faktor lain dalam kehidupan, seperti tatanan sosial, iklim, teknologi, dan ekonomi. Emosi yang diekspresikan oleh musik, serta cara musik didengar dan dimainkan, berbeda-beda di tiap daerah dan era. Sejarah musik sendiri adalah bagian dari musikologi yang mempelajari musik dari perspektif kronologis, khususnya pada musik seni Barat.
Musik Mesir Kuno (2000 SM)
Peninggalan musik Mesir ditemukan melalui monumen dan prasasti yang menggambarkan alat musik seperti harpa, lyra, gitar, hingga seruling. Prasasti di makam-makam menggambarkan bagaimana musik memainkan peran penting dalam upacara keagamaan, pemakaman, hingga perjamuan.
Musik Yunani (1100 SM)
Yunani dikenal dengan mitologi yang erat kaitannya dengan musik, termasuk peran Apollo sebagai pelindung seni. Musik sering kali digunakan dalam upacara keagamaan dan festival, diiringi alat musik berdawai.
Musik Arab dan Islam (3000 SM)
Bangsa Arab memiliki pengaruh kuat dalam sejarah musik, terutama di Mesir dan Mesopotamia. Musik Arab terintegrasi dengan tradisi animisme, di mana para dukun memanggil roh melalui musik. Sebelum Islam, musik juga dipraktikkan di kalangan bangsawan Arab, dan alat musik seperti seruling dan gendang menjadi ciri khas budaya Arab.
Musik Tiongkok (2000 SM)
Sejarah musik Tiongkok sangat erat kaitannya dengan mitologi. Menurut legenda, Ling-Lun menciptakan nada pertama setelah mendengar nyanyian burung ajaib Fung-Hoang. Musik Tiongkok kemudian berkembang dengan penggunaan alat musik seperti seruling bambu yang menjadi dasar bagi nada-nada tradisional.
Musik India (1500 SM)
Musik India dianggap sebagai pemberian dari dewa-dewa, khususnya Saraswati, yang memberikan alat musik Vina. Musik India kuno terekam dalam kitab suci Veda dan sering kali digunakan dalam upacara keagamaan. Alat musik seperti Vina dan seruling adalah bagian penting dari tradisi musik India.
Musik Jepang (600 SM)
Musik Jepang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, dengan alat musik yang mirip seperti seruling dan mandolin. Namun, musik di Jepang menjadi unik dengan berkembangnya alat musik tradisional seperti Shamisen dan Biwa.
Musik Indonesia
Imigrasi Pra-Melayu membawa pengaruh besar pada musik Indonesia, khususnya dalam pengenalan tangga nada pelog dan alat musik seperti gong. Musik menjadi bagian integral dari ritual dan kehidupan sehari-hari di Indonesia sejak zaman prasejarah.
Musik Abad Pertengahan
Musik Monofon, atau Gregorian, adalah jenis musik dengan satu suara tanpa iringan, yang mencapai puncak kesempurnaan artistik pada masa Abad Pertengahan. Musik Gregorian dikenal sebagai nyanyian keagamaan yang dipengaruhi oleh musik Yunani kuno.